Breaking News

Jokowi Ahok Itu Satu Paket!



IndonesiaNewest - Ketemu salah seorang relawan Jokowi. Ngobrol ngalur ngidul ngisor, tiba2 beliau berkata, "Aku ini pendukung Jokowi.. tapi bukan pendukung Ahok.."
Saya menatapnya, "Kenapa ?" Tanyaku, ingin menggali alasan di baliknya. Dia alhasil bercerita panjang lebar yang pada pada dasarnya alasannya yakni kasarnya ekspresi Ahok, gosip 9 naga dan lain2 yang kita juga biasa mendengarnya.
Tersenyum saya mendengarnya. Yah namanya juga pilihan, bebas2 saja..
Hanya ada satu yang temanku ini lupa.
Salah satu alasan Jokowi waktu mendapatkan pencalonan Presiden dan berhenti jadi Gubernur DKI lebih cepat adalah, "... saya akan lebih gampang menuntaskan problem Jakarta kalau saya menjadi Presiden.."
Dan terbukti memang... Sejak Jokowi menjadi Presiden, Ahok - penggantinya -jauh lebih gampang menuntaskan problem banjir dan macet. Koordinasi Ahok dengan Menteri PU jauh lebih gampang untuk atasi banjir yang menjadi momok di Jakarta sebelumnya. Ingat dulu perseteruan Gubernur Jokowi dgn Menteri PU masa SBY, Joko Kirmanto.
Jujur sajalah, Jakarta dulu ma kini utk problem banjir sudah jauh berbeda kan ?
Begitu juga pembangunan transportasi massal yang sedang dikebut untuk mengurangi jumlah kendaraan eksklusif di jalan. Mulai MRT. LRT. Commuter line ttansjakarta hingga kereta ke bandara terus dikebut pembangunannya dengan kerjasama yang baik antara pemerintah sentra dgn pemprov DKI.
Coba deh mampir ke Jakarta, lihat betapa cepatnya pembangunan proyek transportasi massal itu dikerjakan. Dan semua itu hasilnya untuk warga Jakarta..
Jadi, lucu juga saat ada seorang pendukung Jokowi menyampaikan bahwa beliau tidak mendukung Ahok. Bagaimana sanggup melepaskan mereka yang semenjak awal satu paket untuk menuntaskan problem yang dulu tak pernah terpecahkan di Jakarta ?
Kebayang kalau yang jadi Gubernur nanti bukan Ahok. Bisa terjadi penyanderaan agenda yang sudah berjalan oleh Gubernur gres yang secara politis berseberangan dgn Jokowi. Tenttu akan repot kembali koordinasinya, sibuk ribut di langkah politis sehingga mengurangi kinerja.
Biasa, kita tahulah.. ajang Pilpres 2019 niscaya jadi daerah mencari panggung banyak pejabat.
Jokowi membutuhkan Ahok untuk tetap menjadi Gubernur DKI, alasannya yakni beliau harus merealisasikan janjinya dulu waktu meninggalkan Jakarta. Seperti kata lagu dangdut, "Kau yang berjanji, kamu yang mengakhiri.."
Karena itu mendukung Ahok sebagai Gubernur DKI yakni keharusan bagi pendukung Jokowi. Karena - perhatikan saja - para pembenci Ahok kebanyakan yakni barisan sakit hati pilpres 2014. Jangan tergoda gosip mereka untuk memisahkan Jokowi dan Ahok dari agenda pembangunan di Jakarta.
Jokowi dan Ahok bagi Jakarta itu menyerupai kopi dan gula. Satunya pait, satunya lagi manis dan mereka saling menyeimbangkan. Jika Ahok tersingkir dari DKI, jalan Jokowi menuju periode kedua, sanggup sangat terganggu alasannya yakni banyak proyek yang tidak terlaksana kecuali ada negosiasi.
Masak gini aja gak paham ? Mukidi aja ngerti...


Sumber : Denny Siregar

Tidak ada komentar